live totobet

    Release time:2024-10-07 07:35:07    source:mimpi copot gigi bawah togel   

live totobet,jadwal al nasr 2023,live totobet

JPNN.com » Ekonomi » Makro » GPISS Besutan Agus Fatoni Berhasil Kendalikan Inflasi Sumsel Awal 2024

GPISS Besutan Agus Fatoni Berhasil Kendalikan Inflasi Sumsel Awal 2024

Rabu, 07 Februari 2024 – 09:51 WIB GPISS Besutan Agus Fatoni Berhasil Kendalikan Inflasi Sumsel Awal 2024Facebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comGerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPISS) yang diinisiasi Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni berhasil mengendalikan inflasi di Sumsel pada awal 2024. Foto: dok Pemprov Sumsel

jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPISS) yang diinisiasi Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni berhasil mengendalikan inflasi di Sumsel pada awal 2024. 

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat wilayah itu mengalami deflasi sebesar 0,08 persen di Januari 2024 (month to month) sementara inflasi year on year tercatat sebesar 3,35 persen. 

“Bahkan dari 38 provinsi di Indonesia, Sumatera Selatan termasuk 12 provinsi yang mengalami deflasi, sementara 26 provinsi lainnya mengalami inflasi,” ucap Fatoni dalam keterangannya, Selasa (6/2).

Baca Juga:
  • Inflasi di Palembang Turun Berkat Bantuan Sembako

Fatoni menjelaskan bahwa Sumsel berhasil mengendalikan angka inflasi, meski bersamaan dengan momen awal tahun baru. 

"Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatra Selatan (GPISS) terbukti nyata mengendalikan tekanan inflasi yang rutin terjadi di awal tahun,” sambungnya.

GPISS merupakan gerakan serentak kolaborasi antara Pemerintah Daerah, TNI/Polri, BUMN, BUMD, Swasta dan CSR dalam upaya pengendalian inflasi di Sumatera Selatan. 

Baca Juga:
  • Pj Gubernur Agus Fatoni Sukses Tekan Inflasi dan Deflasi di Sumsel, Ini Kata Kepala BPS

Melalui Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Pasar Murah serentak di seluruh kabupaten/kota, terbukti mampu mengantisipasi adanya potensi kenaikan harga pangan di pasar. 

“Ini terlihat dari deflasi pada Januari 2024, dengan andil deflasi terbesar dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,03 persen,” kata Fatoni.