erek erek hidung 2d

    Release time:2024-10-06 13:57:20    source:batman receh slot   

erek erek hidung 2d,jadwal piala ucl,erek erek hidung 2d

JPNN.com » Nasional » Humaniora » Kementan Latih Jutaan Petani dan Penyuluh Pertanian untuk Mengantisipasi Darurat Pangan

Kementan Latih Jutaan Petani dan Penyuluh Pertanian untuk Mengantisipasi Darurat Pangan

Kamis, 30 Mei 2024 – 12:56 WIB Kementan Latih Jutaan Petani dan Penyuluh Pertanian untuk Mengantisipasi Darurat PanganFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi (tengah). Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian atau BPPSDMP Kementan melatih jutaan petani dan penyuluh pertanian demi mengantisipasi darurat pangan nasional.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan prioritas pemerintah saat ini adalah menggenjot produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia.

“Kalau krisis energi mungkin masih bisa bergerak, tetapi kalau krisis pangan, seluruh aktivitas terhenti, bahkan negara pun bisa tidak ada tanpa pangan. Sehingga, ini menjadi prioritas pemerintah saat ini,” kata Mentan Amran.

Baca Juga:
  • Bimtek Kompetensi: Kementan Beberkan Peran Penting Penyuluh Pertanian

Sementara itu, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan, situasi dunia dalam kondisi tidak menentu dengan sekira 60 negara mengalami krisis pangan dan 900 juta penduduk dunia terdampak krisis pangan.

Dedi menyebutkan, krisis pangan disebabkan oleh pandemi COVID-19, climate change (perubahan iklim), dan geopolitical tension, terutama perang Rusia dan Ukraina, yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda usai.

"Di Indonesia, sejak Februari tahun lalu hingga Maret tahun ini, ada fenomena alam yang disebut El Nino, kemarau yang berkepanjangan," ujar Dedi saat Konferensi Pers menjelang Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh (PSPP) Volume 10 Tahun 2024, Jakarta, Kamis (30/5).

Baca Juga:
  • Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan

Dedi mengatakan, beras adalah kebutuhan pokok Indonesia. Per bulannya, kebutuhan beras dalam negeri tidak kurang dari 2,6 juta ton atau setara 1 juta hektare luas panen dengan produktivitas 5,2 ton per hektare.

Dia menjelaskan, konsumsi beras dalam negeri setiap bulannya tidak kurang dari 2,6 juta ton atau setara 1 juta hektare luas panen dengan produktivitas 5,2 ton per hektare. Sementara itu, Indonesia hanya mampu menghasilkan beras 30,2 juta ton per tahun.