ydd

    Release time:2024-10-07 03:53:43    source:bantogel4d   

ydd,bosnaga slot,ydd

JPNN.com » Ekonomi » Bisnis » 27 Tahun Berkiprah, BSN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

27 Tahun Berkiprah, BSN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Rabu, 27 Maret 2024 – 10:18 WIB 27 Tahun Berkiprah, BSN Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comKepala BSN Kukuh S. Achmad menyampaikan peran penting standardisasi dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Foto Humas BSN

jpnn.com, JAKARTA - Badan Standardisasi Nasional (BSN) di usia ke-27 tahun telah memberikan dampak ekonomi di Indonesia.

Pada perayaan HUT-nya yang jatuh pada 26 Maret 2024, BSN berbicara tentang apa dampak standardisasi bagi ekonomi di Indonesia. 

Kepala BSN Kukuh S. Achmad mengungkapkan Centre for Economics and Business Research(Cebr) London, UK, untuk International Organization for Standardization (ISO) yang dirilis pada Juli 2023 menyatakan standardisasi ternyata berpengaruh terhadap 21,2% dari pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dan 14,5 persen dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia. 

Baca Juga:
  • BSN: 549.970 Produk UMK akan Menggunakan Tanda SNI, Gratis

Dalam laporan itu, lanjut Kukuh, analisis yang dilakukan mencakup periode antara 1994 hingga 2019 di Indonesia dan mengikuti kerangka metodologis ISO untuk mengeksplorasi dampak jumlah standar terhadap tenaga kerja.

"Temuan menunjukkan bahwa peningkatan 1 persen dalam jumlah standar terkait dengan peningkatan 0,16 persen dalam produktivitas tenaga kerja selama periode yang dinilai," terangnya. 

Pertumbuhan jumlah standar itu juga berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Baca Juga:
  • BSN: Pilih Pelumas Berlabel SNI, Dijamin Aman Berkualitas 

Antara tahun 1994 dan 2019, jumlah standar di Indonesia tumbuh dengan rata-rata 6,1% per tahun, sedangkan pertumbuhan rata-rata tahunan produktivitas tenaga kerja adalah 4,5%. 

"Ini menunjukkan standardisasi terkait dengan 21,2 persen dari pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dan 14,5 persen dari pertumbuhan PDB di Indonesia selama periode tersebut,  sambung Kukuh.