nomor togel 85

    Release time:2024-10-09 00:23:14    source:erek-erek 4d abjad   

nomor togel 85,mega4d wap,nomor togel 85

JPNN.com » Internasional » Eropa » Pak Jokowi Tinggalkan Eropa, Rudal Rusia Kembali Bunuh Warga Ukraina

Pak Jokowi Tinggalkan Eropa, Rudal Rusia Kembali Bunuh Warga Ukraina

Jumat, 01 Juli 2022 – 23:58 WIB Pak Jokowi Tinggalkan Eropa, Rudal Rusia Kembali Bunuh Warga UkrainaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comPemandangan gedung tempat tinggal yang hancur pada serangan Rusia di Ukraina di kota Irpin, luar Kyiv, Ukraina, Jumat (29/4/2022). Gambar diambil menggunakan drone. REUTERS/Valentyn Ogirenko/WSJ/djo (REUTERS/VALENTYN OGIRENKO)

jpnn.com, KIEV - Rudal Rusia menghantam sebuah gedung apartemen dan dua kamp liburan di dekat pelabuhan Odesa di Laut Hitam Ukraina pada Jumat pagi, menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai puluhan lainnya, kata pihak berwenang Ukraina.

Satu rudal menghantam gedung di desa Serhiivka di distrik Bilhorod-Dnistrovskyi sekitar pukul 01:00 waktu setempat (05.00 WIB Jumat), menewaskan 16 orang, pejabat darurat wilayah Odesa Ihor Budalenko mengatakan kepada televisi lokal.

Pejabat itu menambahkan bahwa 41 orang telah diselamatkan.

Baca Juga:
  • PA 212 Minta Presiden Jokowi Uji Nyali Sebelum Damaikan Rusia-Ukraina

Budalenko mengatakan pekerjaan penyelamatan masih berlangsung untuk menemukan orang-orang yang masih terjebak di gedung tempat 152 orang tinggal.

Serhiy Bratchuk, juru bicara pemerintah daerah Odesa, mengatakan rudal juga menghantam dua kamp liburan di dekatnya.

Gubernur wilayah Odesa Maksym Marchenko menyebutkan total korban tewas 18 dan 31 dirawat di rumah sakit dalam sebuah unggahan di Telegram. Dia mengatakan Rusia telah menggunakan rudal Kh-22 era Soviet, yang semuanya datang dari arah Laut Hitam.

Baca Juga:
  • Alumni 212 Benar-Benar Keki Jokowi ke Ukraina, Papua sampai Palestina Dibawa-bawa

Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi rincian insiden tersebut.

Rusia telah membantah menargetkan warga sipil sejak menginvasi Ukraina pada akhir Februari dalam apa yang disebutnya "operasi khusus" untuk mendemiliterisasi tetangganya.