live comunity hk

    Release time:2024-10-06 23:25:34    source:beli chip domino bang jeff   

live comunity hk,lapakhoki88 login,live comunity hk

JPNN.com » Nasional » Hukum » Keluarga dr Aulia Risma: PPDS Undip Bobrok, Kaprodi Harus Tanggung Jawab

Keluarga dr Aulia Risma: PPDS Undip Bobrok, Kaprodi Harus Tanggung Jawab

Jumat, 06 September 2024 – 00:04 WIB Keluarga dr Aulia Risma: PPDS Undip Bobrok, Kaprodi Harus Tanggung JawabFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comGerbang masuk Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Keluarga mendiang dr Aulia Risma Lestari meminta Kepala Program Studi (Kaprodi) Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (FK Undip) bertanggung jawab atas kematian korban.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga turut diminta bertanggung jawab atas buruknya sistem PPDS seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Misyal Ahmad, pengacara keluarga dr Aulia Risma menilai sistem Kemendikbudristek bobrok. Kebobrokan sistem PPDS yang melanggengkan budaya perundungan atau bullyingantara senior dan junior.

Baca Juga:
  • Kemenkes: Ada Pemerasan pada Mahasiswi PPDS Undip Aulia Risma Lestari hingga Rp 40 Juta per Bulan

"Kalau ilmu kesehatan di Indonesia sudah cukup bagus, alat-alat kita sudah canggih cuma sitemnya bisa dikatakan bobrok. Ini ranahnya Kementerian Pendidikan yang mempunyai program tidak tahu seperti apa bisa korban seperti ini," ujar Misyal di Polda Jateng, Kamis (5/9).

Pasalnya, temuan investigasi dalam pendidikan dokter spesialis mahasiswa senior yang mengajar junior. Menurutnya, tidak ada prosedur operasional standar atau SOP yang jelas dalam sistem kegiatan belajar mengajar di PPDS ini.

"Sekarang kaprodi harus bertanggung jawab, dia tidak bisa bilang tidak tahu, dan ini yang mengajar seniornya, bukan dokter spesialis, dokter spesialis mengajar yang di atas, yang di atas mengajar bawahnya, hingga tidak jelas SOP programnya, standarnya seperti apa," katanya.

Baca Juga:
  • Rektor Undip Curhat soal Dugaan Bullying PPDS: Saya Jempalitan, Langsung Remuk

Misyal menyebut ini bukan ranahnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tetapi Kemendikbudristek yang harus bertanggung jawab atas buruknya sistem PPDS di Indonesia.

"Kalau menempa dan mengajar dokter-dokter dengan cara seperti preman kayak begini bagaimana kita bisa mendapatkan dokter-dokter yang memiliki empati kepada pasien, cara bicaranya baik, tidak emosional," ujarnya.