erek erek 2d 18

    Release time:2024-10-07 06:45:54    source:dewalive chat   

erek erek 2d 18,nomor punggung leao,erek erek 2d 18

JPNN.com » Ekonomi » Industri » Lembaga Keuangan Berperan Penting dalam Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Lembaga Keuangan Berperan Penting dalam Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia

Selasa, 26 Maret 2024 – 11:21 WIB Lembaga Keuangan Berperan Penting dalam Akselerasi Ekosistem Kendaraan Listrik di IndonesiaFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comNational Project Manager ENTREV Eko Aji Buwono menilai lembaga keuangan berperan penting dalam akselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Ilustrasi Foto: ridho/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - National Project Manager Enhancing Readiness for The Transition to Electric Vehicles(ENTREV) Indonesia Eko Aji Buwono menyampaikan salah satu kunci penting dalam akselerasi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia adalah akses pendanaan yang murah bagi masyarakat.

Selama ini, sudah banyak lembaga keuangan yang memberikan banyak kemudahan akses kredit bagi masyarakat untuk kendaraan, hanya saja bukan dalam sektor kendaraan listrik.

Eko mengungkapkan saat ini masyarakat Indonesia masih terbagi atas kelas sosial yang gapnya luas.

Baca Juga:
  • Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV & ESDM Kolaborasi dalam Program Konversi Gratis

Untuk itu, mendorong kendaraan listrik menjadilifestyleperlu adanya dukungan semua pihak.

"Saat ini EV masih menjadilifestylebelum menjadi kebutuhan, karena harga (beli) kendaraan EV (roda empat) masih relative di atas harga rata-rata kendaraan BBM di kelas yang sama," kata Eko dalam keterangannya, Selasa (26/3).

Oleh karena itu, Eko menilai membangun membangun ekosistem EV dengan mencari berbagai macam cara, seperti mendorong produksi baterai dan manufaktur di dalam negeri.

Baca Juga:
  • Gapasdap Mendesak Pemerintah Segera Bikin Aturan soal Pengangkutan Kendaraan Listrik

Selain itu, kata Eko lagi, yang terpenting adalah akses pembiayaan.

"Lembaga keuangan masih belajar untuk pembiayaan EV, karena secondary market (pasar kendaraan bekas) belum cukup banyak sehingga menjadi faktor resiko dalam pembiayaan dan kemudahan," ungkap Eko.