prediksi inatogel

    Release time:2024-10-07 01:19:07    source:tysentoto   

prediksi inatogel,lavender muda,prediksi inatogel

JPNN.com » Nasional » Hukum » Alexander Marwata Anggap Belum Ada Presiden yang Berani Deklarasi Zero Tolerance Korupsi

Alexander Marwata Anggap Belum Ada Presiden yang Berani Deklarasi Zero Tolerance Korupsi

Jumat, 13 September 2024 – 12:39 WIB Alexander Marwata Anggap Belum Ada Presiden yang Berani Deklarasi Zero Tolerance KorupsiFacebook JPNN.comTwitter JPNN.comPinterest JPNN.comLinkedIn JPNN.comWhatsapp JPNN.comTelegram JPNN.comWakil Ketua KPK Alexander Marwata. Ilustrasi Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menilai belum ada presiden di Indonesia yang bersikap tegas melawan korupsi atau zero tolerance. Padahal keseriusan ini dibutuhkan dan berhasil diterapkan sejumlah negara seperti Singapura serta Hongkong.

“Belum ada pimpinan negara yang berani men-declare zero tolerance terhadap korupsi. Dengan kekuasaan memerintahkan seluruh aparat untuk memerangi korupsi, kita belum pernah punya pimpinan seperti itu,” kata Alexander dalam sebuah acara di kawasan Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/9).

Alexander menyebut sekarang pejabat justru tak lagi takut melakukan praktik lancung.

Baca Juga:
  • KPK Temukan Dokumen Penting di Mobil Harun Masiku yang Terparkir 2 Tahun

"Korupsi di indonesia itu risikonya rendah. Berbeda dengan investasi yang high risk, korupsi itu risiko rendah kemungkinan mendapat keuntungan yang besar tinggi,” ujarnya.

Tidak tegasnya sikap pemerintah inilah yang membuat indeks persepsi korupsi (IPK) terus menurun, kata Alexander. Padahal, Indonesia harusnya belajar dari negara lain seperti Singapura ataupun Hong Kong.

Dua negara itu, sambung dia, bisa terbebas dari korupsi karena menerapkan prinsip zero tolerance.

Baca Juga:
  • Tok, MK Putuskan Permohonan Novel Cs soal Syarat Usia Capim KPK, Hasilnya

“Kami agak kesulitan bagaimana kami bisa membuat korupsi itu risikonya tinggi. Itu yang dilakukan Singapura dan Hong Kong,” tegasnya.

Di negara tersebut, aparat ASN di sana yang memungut minta sesuatu atau menerapkan pungli enggak ada yang menindak, rendah.