berapa jumlah pergantian pemain selama pertandingan futsal berlangsung ...,grand303 live chat,berapa jumlah pergantian pemain selama pertandingan futsal berlangsung ... jpnn.com - JAKARTA—Nasib malang, menimpa Meilissa Aster Ilona bersama dua anaknya Lucie Vansilliette dan Philippe Vansilliette. Ketiganya menjadi korban ledakan bom di bandara di Brussels, Belgia, Selasa lalu. Saat ini, Meilissa dan Lucie masih dirawat intensif di rumah sakit. Meilissa yang menetap di distrik Namur, Brussel, itu tadinya berencana berlibur sekaligus bertemu orang tua di Jakarta pada hari itu. Namun, rencana alumni Universitas Bina Nusantara tersebut berantakan akibat serangan tersebut. Keluarga di Jakarta yang khawatir pun dikabarkan belum bisa menjenguk ke Brussel karena belum ada dana. Terkait hal tersebut, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemenlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, pihaknya sendiri siap membantu pihak keluarga sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pihaknya sudah menyanggupi untuk membantu pengurusan visa, akomodasi dan konsumi selama di Brussel. Namun, tiket harus dibeli sendiri oleh pihak keluarga. ''Memang, kemlu sering memberangkatkan keluarga WNI yang terkena musibah atau terancam hukum. Namun, karena mereka memang tidak mampu atau mampu meringankan hukuman. Itu sudah sesuai ketentuan. Sedangkan keluarga korban bukan dari golongan tidak mampu,” ujar Iqbal. Menurutnya, untuk biaya pengobatan tiga WNI itu sudah ditanggung asuransi setempat karena mereka adalah warga legal di Belgia. (bil/flo/jpnn)Tadinya, Meilissa Korban Bom itu Ingin Bertemu Keluarga di Indonesia
Jumat, 25 Maret 2016 – 09:53 WIB Kondisi bandara di Brussels pascaledakan bom. Foto: AFP
Berita Selanjutnya: Gelar Aksi di Jakarta, Mahasiswa Timor Leste Tuntut Australia Hengkang